Kamis, 17 Oktober 2013

Tanggapan Syaikh Abu Bashir At Tartusiy Terkait Deklarasi Daulah Islam Iraq dan Syam





Shoutussalam.com Langkah spektakuler yang dilakukan oleh amir Daulah Islamiyah Iraq, Syaih Abu Bakar al Baghdady hafidzahullah dengan mendeklarasikan Deklarasi Daulah Islamiyah Iraq dan Syam dan mengumumkan adanya keterikatan antara Jabhatun Nusrah dengan Daulah Islam Iraq mengejutkan berbagai kalangan yang berkecimpung pada Jihad Suriah, baik itu dari kawan maupun lawan. Beberapa kekhawatiran muncul meski tak sedikit juga yang gegap gempita menyambut deklarasi dari Syaikh al Baghdady.

Alhamdulillah situasi tersebut bisa diredakan dengan adanya pernyataan dari Pimpinan Umum Jabhatun Nusrah Abu Muhammad al Jaulany hafidzahullah dengan pernyataan audio sehari setelah deklarasi tersebut diumumkan. Dalam rilis audio berdurasi 7:17 menit tersebut beliau meyakinkan rakyat Suriah tentang komitmen mereka pada perjuangan pembebasan tanah Syam dan tidak menepikan kalangan ulama serta kelompok Jihad lain di Suriah.

Disisi lain, beliau mempertegas dan bahkan memperbaharui baiat beliau serta seluruh jajaran putra putra Jabhatun Nusrah kepada Syaikhul Jihad Ayman Adz Dzowahiri hafidzahullah dan di awal audionya, beliau juga mengutip ayat 1-3 pada surah al Ankabut sebagai peringatan bahwa cita cita mendirikan Daulah Islam di Bumi Allah ini tidak akan dapat diraih melainkan dengan ujian berat yang musti dilalui.

Redaksi Shoutussalam menyajikan terjemahan dari kritikan syaikh Abu Bashir at Tartusi pada Deklarasi Daulah Islam Iraq  yang beliau terbitkan pada Selasa (9/4/2013) lewat situs pribadi beliau. Sebagai catatan, Syaikh yang saat ini ikut terjun langsung dalam kancah Jihad Suriah tersebut sebelumnya beberapa kali melakukan koreksi dan kritikan terhadap amaliyat amaliyat mujahidin, termasuk Daulah Islamiyah Iraq. Bahkan sebelum ini, beliau pernah mengkritisi Jabhatun Nusrah berkaitan dengan penamaannya dan kebiasaan anggota mereka menggunakan penutup muka.

Ala kulli hal, adanya perbedaan ijtihad dan pandangan dalam medan Jihad merupakan suatu realita khas yang biasa terjadi, tidak di Afghanistan, Iraq maupun di Suriah saat ini. Maka, semoga kita bisa mengambil ibroh dari akhlaq para mujahidin dan bagaimana mereka mensikapi dialektika lapangan tersebut melalui kacamata syar'i.
Berikut terjemahan dari kritikan beliau yang berjudul Penjelasan Tentang Deklarasi Daulah Islam Iraq dan Syam

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya milik Allah dan shalawat serta salam kepada nabi Muhammad shalallahu a'laihi wasallam yang tidak ada nabi setelahnya.

Telah datang berita yang mengejutkan diri ini pada hari Selasa 9/4/2013 -sebagaimana orang lain terkejut- terhadap pengumuman yang dikeluarkan oleh Daulah Islam Iraq, tentang laporan bahwa Jabhah Nusrah adalah perpanjangan tangan dan utusan mereka. Dan dilaporkan juga penetapan nama gabungan dari Jabhah An Nushrah dan Daulah Islam Iraq yaitu "Ad Daulah Al Islamiyah Al Iraq wa Asy Syam", dengan alasan kedua jamaah tersebut dari sumber dan kepemimpinan yang sama di Iraq.

Dan dari pengumuman ini akan ada konsekuensi dan efek yang buruk bagi negeri, masyarakat dan revolusi Syam yang penuh barokah.
Berikut catatannya:

1. Deklarasi yang disandarkan pada Al Jabhah ini... tidak ada konsultasi kepada Ulama dan para Syaikh di Syam, sebagaimana juga mereka belum berkonsultasi kepada jamaah jihad di Syam, dengan semua batalyon dan aliran yang ada.

Sebagai catatan, bahwa merekalah ( para ulama, syaikh, masyarakat Syam dan lainnya) yang akan menanggung konsekuensi dan efek terhadap deklarasi ini.

Dan juga Jabhah An Nushrah telah melanggar landasan dan prinsip Syariah, yaitu "Syura",
sebagaimana di dalam kitab_Nya:
وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ.
Artinya: " sedang urusan mereka ( diputuskan ) dengan musyawarah antara mereka"
[ Q.S Asy Syura: 38 ]

2. Keuntungan terbesar dan yang pertama memanfaatkan dari deklarasi ini adalah thogut Bassar al Asad, rezimnya dan sekutunya, Iran. Deklarasi ini akan memperkuat argumen dan alasan rezim - di depan masyarakat internasional dan lokal- untuk membenarkan kejahatan dan pembantaian yang mereka perbuat kepada rakyat Suriah, dengan anggapan bahwa yang memerangi dan membunuh mereka adalah "Teroris" yang menjadi musuh bersama diseluruh dunia.
Oleh karena itu, yang menanggung kerugian terbesar dari deklarasi tersebut adalah masyarakat Suriah yang teraniaya dan terdzolimi, begitu juga revolusi negeri Syam yang berbarokah!.

3. Deklarasi ini.. Menuntut adanya perluasan serangan dari Bassar al Asad, kelompok, milisi dan sekutunya yang akan menyerang berbagai lini.. Lini lini yang dinisbatkan kepada tandzhim "Daulah Iraq" berupa permusuhan dan peperangan.. dan apa-apa yang lebih dari itu.. Hal ini sudah saya ulang dan saya sebutkan, dan saya peringatkan daripadanya dalam kitab kitab dan perkataan saya..

4. Deklarasi ini,,, bahwa revolusi Syam yang diberkahi akan menanggung konsekuensi dari semua kesalahan yang dilakukan tandzim " Daulah Iraq" dari zaman dahulu, sekarang dan dimasa depan. Dari deklarasi tersebut, mengikat revolusi Syam, rakyatnya, masa depan, harapan serta tujuannya dibawah pimpinan oleh "Daulah Iraq" yang tidak dikenal oleh rakyat Suriah.

5. Deklarasi ini berbahaya sekali terhadap rencana rakyat muslim Suriah, yang akan mendirikan Daulah Islamiyah yang tidak ada intervensi, mendapat petunjuk dariNya dan adanya keadilan bagi rakyatnya dan yang tergabung di dalamnya.
Dan dari deklarasi ini, akan memberikan Amerika dan sekutunya dari negara Barat ditambah lagi China, India, Rusia dan negara lainnya. Kejahatan tersebut akan bertambah, dengan campur tangannya mereka ( Amerika dan negara lainnya ) dalam urusan internal Suriah. Dan mereka akan berdiri sebagai pengganti apa yang menjadi cita-cita tertinggi rakyat Suriah, dengan dalih mereka menargetkan - atau investigasi- terhadap Al Qaidah, anggota dan yang berafiliasi dengannya...!

Deklarasi ini telah mempermudah mereka dalam menjalankan misi pentingnya, dan dengan kesedihan yang mendalam !! dari sisi lain deklarasi tersebut menyulitkan rakyat Suriah dalam menjalankan misinya.

6. Deklarasi ini akan mempersulit rakyat Suriah yang sedang ditimpa bencana untuk mendapatkan solidaritas, simpati, dan bantuan kemanusiaan yang datang dari luar Suriah.
Dan jika ada bantuan tentara yang diberikan kepada orang-orang kami, rakyat kami dan mujahidin kami di Syam, maka bantuan ini akan berhenti dengan pertimbangan akan dikirimkan ke tandzim Al Qaidah atau sekarang disebut " Ad Daulah Al Islamiyah fi Al Iraq wa Asy Syam" dan dilarang memasuki perbatasan dan penyebrangan..!!

7. Aku berharap agar deklarasi ini tidak menjadi pintu pembuka pertumpahan darah yang diharamkan, dengan pertimbangan bahwa siapa saja yang menghalangi deklarasi ini atau tidak melihat adanya maslahat bagi Syam, rakyat dan revolusinya akan menjadi bagian dari musuh dan dari Shahwat, dan akhirnya penghalalan darah terhadap mereka. Dan selanjutnya, siapa yang menolak deklarasi tersebut akan berurusan dengan mereka, sebagaimana yang dilakukan "Daulah Islam Iraq" ketika berurusan dengan kelompok Shahwat.

Dan mereka mengulangi kegagalan yang pernah terjadi, tragedi dan kesalahan-kesalahan di Iraq terhadap bumi Syam!

Oleh karena itu, dari beberapa poin diatas yang telah disebutkan, aku berkata: Bahwa deklarasi yang dikeluarkan dari "Daulah Islam Iraq", adalah sebuah kesalahan dan berbahaya dari semua aspek. Dan deklarasi tersebut tertolak dari segi dalil Naqli dan A'qli.

Sebuah harapan yang begitu besar kepada para mujahidin ash shadiqiin dari Jabhah An Nushrah untuk mempelajari kembali terhadap sikapnya tersebut. Maka keharusan bagi mereka mengutamakan maslahat Islam, maslahat Syam, rakyat dan revolusi Syam diatas maslahat kelompok. Dan terhadap istilah-istilah baru, yang suatu saat dapat menyebabkan permusuhan. Semoga mereka tidak menjadi _ secara tidak sadar dan tidak diinginkan_ penolong thoghut Basyar Al Asad yang telah melakukan kejahatan terhadap Syam dan rakyatnya..!!

Abdul Muni'm Mushthofa Hulaimah
Abu Bashir Ath Thurthushi.