Senin, 14 Oktober 2013

Jabhah Nushrah Membaiat Syaikh Aiman Az Zawahiri; Sebuah Klarifikasi Kepada Daulah Islam Iraq dan Syam





DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pada hari Selasa, 28 Jumadil Ula 1434 H bertepatan dengan 9 April 2013 M, Yayasan Media Al-Furqan sebagai sayap media Daulah Islam Irak bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center merilis pesan audio Amir Daulah Islam Irak, Syaikh Abu Bakar al-Husaini al-Qurasyi al-Baghdadi. Pesan audio berdurasi 21 menit 26 detik itu berjudul “Dan berilah kabar gembira kaum muslimin” dan menyampaikan suatu hal yang sangat mengejutkan semua pihak: Pengumuman berdirinya Daulah Islam Irak dan Syam.

Sehari setelah itu, Rabu, 29 Jumadil Ula 1434 H bertepatan dengan 10 April 2013 M, Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’ sebagai sayap media mujahidin Jabhah Nushrah merilis pesan audio pemimpin umum Jabhah Nushrah, Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani. Dalam pesan audio berjudul “Haula Saahat asy-Syam” (Seputar Kondisi Medan Syam) dan berdurasi 7 menit 15 detik tersebut, Syaikh Abu Muhammad al-Jaulani menyampaikan sejumlah klarifikasi:

1. Tidak mengetahui pesan audio yang dinyatakan sebagai pesan Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi tersebut kecuali dari media massa. Jika pesan audio itu benar adanya, maka Jabhah Nushrah tidak diberi tahu terlebih dahulu oleh Daulah Islam Irak, dan juga tidak dimintai musyawarah dan pendapat terlebih dahulu tentang masalah “Pengumuman Berdirinya Daulah Islam Irak dan Sham”, sebagai ganti dari Daulah Islam Irak dan Jabhah Nushrah.

2. Jabhah Nushrah mengakui memiliki ikatan yang sangat kuat dengan Daulah Islam Irak dan mengakui jasa-jasa besar Daulah Islam Irak yang sangat banyak dan tidak bisa dihitung terhadap Jabhah Nushrah.

3. Jabhah Nushrah dan jama’ah-jama’ah jihad lainnya telah menjalankan fungsi Daulah Islam di wilayah-wilayah Suriah yang telah dibebaskan; menerapkan syariat Islam, memenuhi kebutuhan pokok hidup masyarakat, menciptakan stabilitas keamanan dan menyelesaikan perselisihan. Dengan tercapainya fungsi-fungsi Daulah Islam tersebut, maka penundaan pengumuman berdirinya Daulah Islam di Syam tidak menjadi fokus perhatian mujahidin, berdasar tinjauan-tinjauan hikmah yang lebih diketahui oleh mujahidin dan ulama di negeri Syam.

4. Jabhah Nushrah menyambut seruan Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi untuk selalu meningkatkan diri dari kedudukan yang lebih rendah menuju kedudukan yang lebih tinggi.

5. Jabhah Nushrah sekali lagi menegaskan bai’atnya kepada Amir tanzhim Al-Qaeda, Syaikh Aiman az-Zhawahiri.

6. Pembai’atan Jabhah Nushrah terhadap Syaikh Aiman az-Zhawahiri tidak merubah sedikit pun sikap Jabhah Nushrah terhadap penduduk muslim dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Suriah. Sikap Jabhah Nushrah akan tetap seperti semula, sebagaimana yang selama ini telah dikenal luas oleh penduduk muslim dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Suriah.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’
Mempersembahkan

Pesan audio

Asy-Syaikh al-Fatih, Abu Muhammad al-Jaulani, semoga Allah menjaganya

Seputar Kondisi Medan Syam

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya. Amma ba’du.

Wahai kaum muslimin di setiap tempat…

Pimpinan gerakan-gerakan jihad…

Pimpinan kelompok-kelompok bersenjata…

Penduduk Syam…

Putra-putra Jabhah Nushrah…

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Allah Ta’ala berfirman:

الم (1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (3)

“Alif lam mim. Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan setelah mereka mengatakan “Kami telah beriman” sedangkan mereka belum mendapatkan ujian? Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka Allah benar-benar akan mengetahui siapakah orang-orang yang jujur dan siapakah orang-orang yang dusta.”(QS. Al-Ankabut [29]: 1-3)

Telah beredar luas pembicaraan seputar pesan audio yang dinyatakan pesan Syaikh Abu Bakar al-Husaini al-Qurasyi al-Baghdadi, semoga Allah menjaganya, dan di dalam pesan audio yang dinyatakan dari Syaikh itu disebutkan bahwa Jabhah Nushrah merupakan bagian dari Daulah Islam Irak. Dalam pesan audio itu kemudian disebutkan peniadaan nama Daulah Islam Irak dan nama Jabhah Nushrah, dan keduanya diganti dengan satu nama baru: Daulah Islam Irak dan Syam.

Oleh karena itu, kami sampaikan kepada masyarakat bahwa pimpinan Jabhah Nushrah, majlis syuranya dan hamba yang faqir ini selaku pimpinan umum Jabhah Nushrah, tidak mengetahui pengumuman (pendirian Daulah Islam Irak dan Syam) tersebut selain apa yang mereka dengar dari media massa. Jika memang pesan yang dinyatakan dari Syaikh al-Baghdadi itu benar, maka sesungguhnya kami tidak diajak bermusyawarah dan tidak diberi perintah terlebih dahulu. 

Saya katakan dengan memohon pertolongan Allah semata:
Setelah tersingkap beberapa dokumen bahwa kami turut serta dalam jihad Irak sejak awal dimulai jihad sampai saat kami kembali (ke Suriah) setelah revolusi Suriah, meskipun terjadi keterputusan (komunikasi dengan mujahidin Irak, edt) karena takdir tersebut, namun kami telah mengetahui sebagian besar rincian peristiwa-peristiwa besar dalam perjalanan jihad di Irak dan dari pengalaman jihad di Irak itulah kami merangkum hal-hal yang membahagiakan hati kaum mukminin di negeri Syam di bawah bendera Jabhah Nushrah li Ahli Syam (Front Pertolongan bagi penduduk Syam).

Allah telah mengetahui bahwa kami tidak melihat dari saudara-saudara kami di Irak selain kebaikan yang besar, berupa kedermawanan, pengorbanan dan menampung kami dengan baik. Kebaikan mereka kepada kami sangat banyak dan tidak bisa dihitung. Hal itu merupakan hutang yang tidak akan pernah bisa berpisah dari pundak kami selama kami masih hidup.

Tidaklah saya ingin keluar dari Irak sebelum saya melihat panji-panji Islam berkibar-kibar tinggi di negeri dua aliran sungai (Irak). Namun peristiwa-peristiwa yang begitu cepat terjadi di negeri Syam menghalangi kami dari apa yang kami inginkan.

Saya telah mendapat kemuliaan untuk bergaul dengan sejumlah orang yang shalih di negeri Irak, kami menyangka demikian terhadap mereka. Dan kami telah berpisah dengan banyak mereka, di mana hampir tidak ada seorang pun yang namanya disebutkan kepadaku kecuali saat ini telah gugur, semoga Allah menerima mereka. Belum lagi puluhan, bahkan ratusan muhajirin dari Syam dan negeri lainnya yang gugur, sebagai tebusan bagi meninggikan kalimat Allah di bawah bendera Daulah Islam Irak. 
  
Kemudian Allah memuliakan saya untuk berkenalan dengan Syaikh (Abu Bakar) al-Baghdadi, ulama yang mulia, yang memenuhi hak (mujahidin) penduduk Syam dan mengembalikan hutang dengan jumlah yang berlipat ganda. Beliau telah menyetujui sebuah program yang kami usulkan kepada beliau untuk menolong rakyat kami yang tertindas di negeri Syam. Kemudian beliau mengirimkan kepada kami setengah harta Daulah Islam Irak, meskipun mereka sendiri sedang menghadapi masa-masa kesulitan. Kemudian beliau meletakkan kepercayaannya kepada hamba yang faqir ini, dan memberikan kepada hamba yang faqir ini tugas untuk meletakkan siasat (strategi) dan planning, serta menyertakan sebagian ikhwah untuk membantunya. Meskipun jumlah mereka sedikit, namun Allah memberkahi mereka dan perkumpulan mereka. 

Maka Jabhah Nushrah mulai menghadai kesulitan demi kesulitan, sedikit demi sedikit, sampai Allah mengaruniakan kemenangan-kemenangan kepada kami dan meninggikan panji-panji Jabhah Nushrah, sehingga hati kaum muslimin dan kaum yang tertindas ikut terangkat naik. Maka Jabhah Nushrah menjadi simbol pertempuran umat Islam hari ini di negeri ini dan menjadi gantungan harapan kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia.

Sejak awal kami telah mengumumkan untuk mengembalikan kekuasaan Allah di muka bumi, kemudian bangkit bersama umat Islam untuk menerapkan syariat-Nya dan menyebar luaskan manhaj-Nya. Kami tidak akan tergesa-gesa mengumumkan suatu perkara yang menurut kami menuntut kehati-hatian. Sebab tugas-tugas daulah yaitu menerapkan syariat, menyelesaikan perselisihan dan permusuhan, merealisasikan keamanan bagi kaum muslimin dan menjamin penyediaan kebutuhan-kebutuhan pokok hidup mereka telah berjalan di wilayah-wilayah yang telah dibebaskan, meskipun di sana-sini masih ada kekurangan.

Perkara pengumuman (berdirinya daulah Islam) tidak menjadi menjadi perhatian utama dalam kondisi telah teraihnya inti persoalan (terlaksanakannnya sebagian tugas-tugas utama daulah Islam, edt). Kemudian, daulah Islam di Syam dibangun di atas lengan-lengan (peranan) semua pihak tanpa menyingkirkan satu pihak politis manapun yang ikut bersama dengan kami dalam jihad dan peperangan di negeri Syam, yaitu para kelompok-kelompok jihad, para ulama kredibel dari kalangan ahlus sunnah wal jama’ah dan para saudara kita kaum muhajirin. Apalagi dengan menyingkirkan pimpinan-pimpinan Jabhah Nushrah dan majlis syuranya.

Demikian pula perkara menunda pengumuman keterkaitan (Jabhah Nushrah dengan Daulah Islam Irak) bukanlah karena kelemahan dalam menjalankan agama atau kepengecutan para anggota Jabhah Nushrah. Melainkan untuk sebuah kebijaksanaan yang cemerlang berdasar dasar-dasar syari’at, sejarah yang panjang dan mencurahkan kemampuan untuk memahami siyasah syar’iyah (politik berlandaskan syar’iat) yang sesuai dengan negeri Syam dan disepakati oleh ahlul halli wal ‘aqdi di negeri Syam dari kalangan pimpinan Jabhah Nushrah dan “santri-santri”nya, lalu para pimpinan kelompok-kelompok jihad lainnya dan “santri-santri” mereka, kemudian orang-orang yang menolong mereka dari kalangan para ulama yang mulia, ahli piker dan orang-orang bijak dari luar negeri Syam.

Saya memenuhi seruan Syaikh (Abu Bakar) al-Baghdadi ~semoga Allah menjaganya~ untuk meraih peningkatkan dari kedudukan yang lebih rendah kepada kedudukan yang lebih tinggi. Dan saya katakan: Inilah bai’at dari putra-putra Jabhah Nushrah dan pimpinan umumnya, kami memperbaharui bai’at tersebut untuk Syaikhul Jihad, Syaikh Aiman az-Zhawahiri ~semoga Allah menjaganya~. Sesungguhnya kami membai’at beliau untuk mendengar dan mentaati baik dalam kondisi rajin maupun dalam kondisi terpaksa, (kami juga membai’at beliau untuk) berhijrah, berjihad dan tidak merampas urusan kepemimpinan dari pemimpin yang sah kecuali jika kami melihat pada diri pemimpin tersebut kekafiran yang nyata berdasar penjelasan (syariat) Allah.
           
Maka panji Jabhah Nushrah akan tetap seperti semula, tidak ada perubahan apapun, meskipun kami juga merasa bangga dengan panji Daulah (Islam Irak), orang yang membawanya, orang yang berkorban dan mempersempahkan darahnya untuknya dari kalangan saudara-saudara kami (mujahidin di Irak) di bawah benderanya.

Kami menenangkan rakyat kami di negeri Syam bahwa apa yang selama ini telah kalian lihat dari Jabhah Nushrah, yaitu pembelaannya terhadap agama kalian, kehormatan kalian, nyawa kalian dan juga kemuliaan akhlaknya terhadap kalian dan terhadap kelompok-kelompok jihad lainnya akan tetap seperti sedia kala seperti yang selama ini telah kalian kenal. Dan sesungguhnya pengumuman pembai’atan (Jabhah Nushrah kepada Syaikh Aiman az-Zhawahiri) tidak akan merubah apapun dari siyasah (kebijakan) Jabhah Nushrah.

Ya Allah, satukanlah kalimat kami di atas kebenaran dan petunjuk. Aamiin. Aamiin. Aamiin. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.

Pimpinan Umum Jabhah Nushrah
Abu Muhammad al-Jaulani

Allah Maha Melaksanakan kehendak-Nya akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’

Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Rabu, 29 Jumadil Ula 1434 H / 10 April 2013 M

Link download