DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pada hari Selasa, 28 Jumadil
Ula 1434 H bertepatan dengan 9 April 2013 M, Yayasan Media Al-Furqan sebagai
sayap media Daulah Islam Irak bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center merilis
pesan audio Amir Daulah Islam Irak, Syaikh Abu Bakar al-Husaini al-Qurasyi
al-Baghdadi. Pesan audio berdurasi 21 menit 26 detik itu berjudul “Dan
berilah kabar gembira kaum muslimin” dan menyampaikan suatu hal yang sangat
mengejutkan semua pihak: Pengumuman berdirinya Daulah Islam Irak dan Syam.
Sehari setelah itu, Rabu, 29 Jumadil Ula 1434 H bertepatan dengan 10 April
2013 M, Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’ sebagai sayap media mujahidin
Jabhah Nushrah merilis pesan audio pemimpin umum Jabhah Nushrah, Syaikh Abu
Muhammad al-Jaulani. Dalam pesan audio berjudul “Haula Saahat asy-Syam”
(Seputar Kondisi Medan Syam) dan berdurasi 7 menit 15 detik tersebut, Syaikh
Abu Muhammad al-Jaulani menyampaikan sejumlah klarifikasi:
1. Tidak mengetahui pesan audio yang dinyatakan sebagai pesan Syaikh Abu
Bakar al-Baghdadi tersebut kecuali dari media massa. Jika pesan audio itu benar
adanya, maka Jabhah Nushrah tidak diberi tahu terlebih dahulu oleh Daulah Islam
Irak, dan juga tidak dimintai musyawarah dan pendapat terlebih dahulu tentang
masalah “Pengumuman Berdirinya Daulah Islam Irak dan Sham”, sebagai ganti dari
Daulah Islam Irak dan Jabhah Nushrah.
2. Jabhah Nushrah mengakui memiliki ikatan yang sangat kuat dengan Daulah
Islam Irak dan mengakui jasa-jasa besar Daulah Islam Irak yang sangat banyak
dan tidak bisa dihitung terhadap Jabhah Nushrah.
3. Jabhah Nushrah dan jama’ah-jama’ah jihad lainnya telah menjalankan
fungsi Daulah Islam di wilayah-wilayah Suriah yang telah dibebaskan; menerapkan
syariat Islam, memenuhi kebutuhan pokok hidup masyarakat, menciptakan
stabilitas keamanan dan menyelesaikan perselisihan. Dengan tercapainya
fungsi-fungsi Daulah Islam tersebut, maka penundaan pengumuman berdirinya
Daulah Islam di Syam tidak menjadi fokus perhatian mujahidin, berdasar
tinjauan-tinjauan hikmah yang lebih diketahui oleh mujahidin dan ulama di
negeri Syam.
4. Jabhah Nushrah menyambut seruan Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi untuk
selalu meningkatkan diri dari kedudukan yang lebih rendah menuju kedudukan yang
lebih tinggi.
5. Jabhah Nushrah sekali lagi menegaskan bai’atnya kepada Amir tanzhim
Al-Qaeda, Syaikh Aiman az-Zhawahiri.
6. Pembai’atan Jabhah Nushrah terhadap Syaikh Aiman az-Zhawahiri tidak
merubah sedikit pun sikap Jabhah Nushrah terhadap penduduk muslim dan
kelompok-kelompok jihad lainnya di Suriah. Sikap Jabhah Nushrah akan tetap
seperti semula, sebagaimana yang selama ini telah dikenal luas oleh penduduk
muslim dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Suriah.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’
Mempersembahkan
Pesan audio
Asy-Syaikh al-Fatih, Abu Muhammad al-Jaulani, semoga
Allah menjaganya
“Seputar Kondisi Medan Syam“
Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan
kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya.
Amma ba’du.
Wahai kaum muslimin di setiap tempat…
Pimpinan gerakan-gerakan jihad…
Pimpinan kelompok-kelompok bersenjata…
Penduduk Syam…
Putra-putra Jabhah Nushrah…
Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Allah Ta’ala berfirman:
الم (1) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ
الْكَاذِبِينَ (3)
“Alif lam mim. Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan setelah mereka
mengatakan “Kami telah beriman” sedangkan mereka belum mendapatkan ujian? Dan
sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka Allah benar-benar
akan mengetahui siapakah orang-orang yang jujur dan siapakah orang-orang yang
dusta.”(QS. Al-Ankabut [29]: 1-3)
Telah beredar luas pembicaraan seputar pesan audio yang dinyatakan pesan
Syaikh Abu Bakar al-Husaini al-Qurasyi al-Baghdadi, semoga Allah menjaganya,
dan di dalam pesan audio yang dinyatakan dari Syaikh itu disebutkan bahwa
Jabhah Nushrah merupakan bagian dari Daulah Islam Irak. Dalam pesan audio itu
kemudian disebutkan peniadaan nama Daulah Islam Irak dan nama Jabhah Nushrah,
dan keduanya diganti dengan satu nama baru: Daulah Islam Irak dan Syam.
Oleh karena itu, kami sampaikan kepada masyarakat bahwa pimpinan Jabhah
Nushrah, majlis syuranya dan hamba yang faqir ini selaku pimpinan umum Jabhah
Nushrah, tidak mengetahui pengumuman (pendirian Daulah Islam Irak dan Syam)
tersebut selain apa yang mereka dengar dari media massa. Jika memang pesan yang
dinyatakan dari Syaikh al-Baghdadi itu benar, maka sesungguhnya kami tidak
diajak bermusyawarah dan tidak diberi perintah terlebih dahulu.
Saya katakan dengan memohon pertolongan Allah semata:
Setelah tersingkap beberapa dokumen bahwa kami turut serta dalam jihad Irak
sejak awal dimulai jihad sampai saat kami kembali (ke Suriah) setelah revolusi
Suriah, meskipun terjadi keterputusan (komunikasi dengan mujahidin Irak, edt)
karena takdir tersebut, namun kami telah mengetahui sebagian besar rincian
peristiwa-peristiwa besar dalam perjalanan jihad di Irak dan dari pengalaman
jihad di Irak itulah kami merangkum hal-hal yang membahagiakan hati kaum
mukminin di negeri Syam di bawah bendera Jabhah Nushrah li Ahli Syam (Front
Pertolongan bagi penduduk Syam).
Allah telah mengetahui bahwa kami tidak melihat dari saudara-saudara kami
di Irak selain kebaikan yang besar, berupa kedermawanan, pengorbanan dan
menampung kami dengan baik. Kebaikan mereka kepada kami sangat banyak dan tidak
bisa dihitung. Hal itu merupakan hutang yang tidak akan pernah bisa berpisah
dari pundak kami selama kami masih hidup.
Tidaklah saya ingin keluar dari Irak sebelum saya melihat panji-panji Islam
berkibar-kibar tinggi di negeri dua aliran sungai (Irak). Namun
peristiwa-peristiwa yang begitu cepat terjadi di negeri Syam menghalangi kami
dari apa yang kami inginkan.
Saya telah mendapat kemuliaan untuk bergaul dengan sejumlah orang yang
shalih di negeri Irak, kami menyangka demikian terhadap mereka. Dan kami telah
berpisah dengan banyak mereka, di mana hampir tidak ada seorang pun yang
namanya disebutkan kepadaku kecuali saat ini telah gugur, semoga Allah menerima
mereka. Belum lagi puluhan, bahkan ratusan muhajirin dari Syam dan negeri
lainnya yang gugur, sebagai tebusan bagi meninggikan kalimat Allah di bawah
bendera Daulah Islam Irak.
Kemudian Allah memuliakan saya untuk berkenalan dengan Syaikh (Abu Bakar)
al-Baghdadi, ulama yang mulia, yang memenuhi hak (mujahidin) penduduk Syam dan
mengembalikan hutang dengan jumlah yang berlipat ganda. Beliau telah menyetujui
sebuah program yang kami usulkan kepada beliau untuk menolong rakyat kami yang
tertindas di negeri Syam. Kemudian beliau mengirimkan kepada kami setengah
harta Daulah Islam Irak, meskipun mereka sendiri sedang menghadapi masa-masa
kesulitan. Kemudian beliau meletakkan kepercayaannya kepada hamba yang faqir
ini, dan memberikan kepada hamba yang faqir ini tugas untuk meletakkan siasat
(strategi) dan planning, serta menyertakan sebagian ikhwah untuk membantunya.
Meskipun jumlah mereka sedikit, namun Allah memberkahi mereka dan perkumpulan
mereka.
Maka Jabhah Nushrah mulai menghadai kesulitan demi kesulitan, sedikit demi
sedikit, sampai Allah mengaruniakan kemenangan-kemenangan kepada kami dan
meninggikan panji-panji Jabhah Nushrah, sehingga hati kaum muslimin dan kaum
yang tertindas ikut terangkat naik. Maka Jabhah Nushrah menjadi simbol
pertempuran umat Islam hari ini di negeri ini dan menjadi gantungan harapan
kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia.
Sejak awal kami telah mengumumkan untuk mengembalikan kekuasaan Allah di
muka bumi, kemudian bangkit bersama umat Islam untuk menerapkan syariat-Nya dan
menyebar luaskan manhaj-Nya. Kami tidak akan tergesa-gesa mengumumkan suatu
perkara yang menurut kami menuntut kehati-hatian. Sebab tugas-tugas daulah yaitu menerapkan syariat, menyelesaikan
perselisihan dan permusuhan, merealisasikan keamanan bagi kaum muslimin dan
menjamin penyediaan kebutuhan-kebutuhan pokok hidup mereka telah berjalan di
wilayah-wilayah yang telah dibebaskan, meskipun di sana-sini masih ada
kekurangan.
Perkara pengumuman (berdirinya daulah Islam) tidak menjadi menjadi
perhatian utama dalam kondisi telah teraihnya inti persoalan (terlaksanakannnya
sebagian tugas-tugas utama daulah Islam, edt). Kemudian, daulah Islam di Syam
dibangun di atas lengan-lengan (peranan) semua pihak tanpa menyingkirkan satu
pihak politis manapun yang ikut bersama dengan kami dalam jihad dan peperangan
di negeri Syam, yaitu para kelompok-kelompok jihad, para ulama kredibel dari
kalangan ahlus sunnah wal jama’ah dan para saudara kita kaum muhajirin. Apalagi
dengan menyingkirkan pimpinan-pimpinan Jabhah Nushrah dan majlis syuranya.
Demikian pula perkara menunda pengumuman keterkaitan (Jabhah Nushrah dengan
Daulah Islam Irak) bukanlah karena kelemahan dalam menjalankan agama atau
kepengecutan para anggota Jabhah Nushrah. Melainkan untuk sebuah kebijaksanaan
yang cemerlang berdasar dasar-dasar syari’at, sejarah yang panjang dan
mencurahkan kemampuan untuk memahami siyasah syar’iyah (politik berlandaskan
syar’iat) yang sesuai dengan negeri Syam dan disepakati oleh ahlul halli wal
‘aqdi di negeri Syam dari kalangan pimpinan Jabhah Nushrah dan
“santri-santri”nya, lalu para pimpinan kelompok-kelompok jihad lainnya dan
“santri-santri” mereka, kemudian orang-orang yang menolong mereka dari kalangan
para ulama yang mulia, ahli piker dan orang-orang bijak dari luar negeri Syam.
Saya memenuhi seruan Syaikh (Abu Bakar) al-Baghdadi ~semoga Allah
menjaganya~ untuk meraih peningkatkan dari kedudukan yang lebih rendah kepada
kedudukan yang lebih tinggi. Dan saya katakan: Inilah bai’at dari putra-putra
Jabhah Nushrah dan pimpinan umumnya, kami memperbaharui bai’at tersebut untuk
Syaikhul Jihad, Syaikh Aiman az-Zhawahiri ~semoga Allah menjaganya~.
Sesungguhnya kami membai’at beliau untuk mendengar dan mentaati baik dalam
kondisi rajin maupun dalam kondisi terpaksa, (kami juga membai’at beliau untuk)
berhijrah, berjihad dan tidak merampas urusan kepemimpinan dari pemimpin yang
sah kecuali jika kami melihat pada diri pemimpin tersebut kekafiran yang nyata
berdasar penjelasan (syariat) Allah.
Maka panji Jabhah Nushrah akan tetap seperti semula, tidak ada perubahan
apapun, meskipun kami juga merasa bangga dengan panji Daulah (Islam Irak),
orang yang membawanya, orang yang berkorban dan mempersempahkan darahnya
untuknya dari kalangan saudara-saudara kami (mujahidin di Irak) di bawah
benderanya.
Kami menenangkan rakyat kami di negeri Syam bahwa apa yang selama ini telah
kalian lihat dari Jabhah Nushrah, yaitu pembelaannya terhadap agama kalian,
kehormatan kalian, nyawa kalian dan juga kemuliaan akhlaknya terhadap kalian
dan terhadap kelompok-kelompok jihad lainnya akan tetap seperti sedia kala
seperti yang selama ini telah kalian kenal. Dan sesungguhnya pengumuman
pembai’atan (Jabhah Nushrah kepada Syaikh Aiman az-Zhawahiri) tidak akan
merubah apapun dari siyasah (kebijakan) Jabhah Nushrah.
Ya Allah, satukanlah kalimat kami di atas kebenaran dan petunjuk. Aamiin.
Aamiin. Aamiin. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Pimpinan Umum Jabhah Nushrah
Abu Muhammad al-Jaulani
Allah Maha Melaksanakan kehendak-Nya akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Jabhah Nushrah
Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam
Rabu, 29 Jumadil Ula 1434 H / 10 April 2013 M
Link download