Pada
bulan Januari
2006, Tandzim Al-Qo’idah fi Biladir Rofidain bersama dengan kelompok Jihad Sunni di Irak lainnya, membentuk
sebuah wadah perjuangan bersama, sebagai upaya
penyatuan barisan Jihad dan Mujahidin agar perjuangan dan
perlawanan semakin terarah
dan pertolongan Alloh Subhana
wa ta’ala-pun semakin tercurah kepada mereka.
Sekilas
Tentang Majelis Syuro Mujahidin
Majelis
Syuro Mujahidin adalah gabungan dari beberapa Jamaah Jihad Sunni di Irak,
yaitu:
1.
Tandzim Al-Qaeda Irak
2.
Jaisy Thoifah Manshuroh
3.
Saroya Anshor Tauhid
4.
Saroya Jihad Islami
5.
Saroya Al-Ghuroba
6.
Kataib Al-Ahwal
Belakangan,
ada dua Tandzim jihad lain di Irak yang turut bergabung dalam Majelis Syuro, yakni Jaisy Anshar Al-Sunnah Wal Jama’ah dan
Kataib Al Murobithin.
Berdasarkan
pernyataan Juru Bicara Majelis Syuro Mujahidin, Abu Maisaroh Al-Iroqi, yang dirilis situs Alhesbah (15/12/1426, atau
15-1-2006), Majelis ini dibentuk untuk tujuan berikut
ini:
1. Mentertibkan arah pertempuran melawan Agresor
Salibis dan Kaum Murtaddin
2.
Menyatukan kalimat dan barisan Mujahidin dalam rangka merealisasikan perintah
Alloh untuk bersatu memegang tali-Nya:
“Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…” (QS.
Ali Imron: 103)
3.
Memaklumatkan Manhaj Islam yang jelas dalam berjihad melawan orang-orang kafir, yaitu tidak meletakkan senjata sampai tercapai
firman Alloh Ta‘ala:
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada
fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk
Allah...” (QS. Al-Anfal: 39)
4.
Berdiri satu barisan dalam jihad, menangkal agen-agen Salibis yang ingin
memetik hasil jerih payah dari jihad, yang ingin menghalangi
diberlakukannya syariat Alloh seperti yang
sering menimpa kaum muslimin ketika mereka berhasil meraih kemenangan. Maka, mujahidin akan melawan siapa saja yang menghalangi penegakkan
syariat Islam, dan
mereka tidak membedakan antara thoghut Barat dan thoghut Arab.
5.
Mengambil persamaan sikap dalam menghadapi berbagai isu dan peristiwa, sehingga masyarakat tidak gamang menyikapi peristiwa
tersebut, yang benar tidak dicampur yang batil,
dan agar mereka mengerti bahwa kebenaran memiliki pasukan Mujahidin sebagaimana kebatilan juga memiliki para pembela.
6.
Majelis Syuro mengajak semua mujahidin untuk bersatu dan merapatkan barisan.
Dan pintu bergabung dengan majelis ini terbuka lebar
bagi siapa saja yang berkeinginan membela
agama Alloh dan meraih kecintaan-Nya. Alloh Ta‘ala berfirman:
“Sesungguhnya Alloh menyukai orang yang
berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS.
Ash-Shoff: 4)
Maka di
bentuklah wadah itu dengan nama Majelis Syuro Mujahidin Irak, dan semua kelompok
tadi langsung meleburkan diri kepada Majelis Syuro ini, sehingga kelompok-kelompok
tersebut sudah tiada lagi dan berganti menjadi Majelis Syuro Mujahidin dan diangkat
pemimpinnya waktu itu ialah Asy-Syahid Asy-Syaikh Al-Mujahid Bathol Ul-Islam wa
Asad Ur-Rofidain Abu Mush’ab Al-Zarqowi Rohimahullohu ta’ala. Dan sejak dibentuknya Majelis Syuro Mujahidin
ini, dampak perlawanan dan perjuangan pun semakin gemilang
dari hasil-hasil yang diperoleh dan dari dukungan ummat islam di Irak.
Pada
bulan maret untuk pertama kalinya Syaikh Abu Mush’ab Al-Zarqowi muncul dalam tayangan video, beliau memberikan
khutbahnya sekaligus melakukan pertemuan dengan
para petinggi Militer Majelis Syuro Mujahidin Irak, rekaman ini di buat di
provinsi Al-Anbar dan kedatangan beliau langsung disambut
oleh puluhan personil Mujahidin, kemudian
beliau mencoba senjata baru hasil rampasan dari tentara amerika dan roket yang berhasil dimodifikasi oleh Mujahidin dan di beri
nama Roket Al-Qo’idah.
Pada
bulan Juni, tentara amerika dan tentara murtad irak mengetahui keberadaan Syaikh Abu Mush’ab, maka mereka langsung
melakukan operasi pembunuhan terhadap beliau,
dan akhirnya beliau menemui kesyahidan-nya –itulah harapan kami kepada Alloh ‘Azza wa Jalla, agar memasukkan beliau ke barisan para Syuhada’ dan memberikan
beliau rahmat yang seluas-luasnya-. Kematian beliau
tentu sangat menyedihkan hati para Mujahidin
dan umat Islam, tapi kesedihan tidaklah mengendurkan semangat dan tekad Para Mujahidin. Para Mujahidin telah berjanji untuk
membalas kematian beliau, bersama pemimpin Majelis Syuro Mujahidin yang baru
yakni Asy-Syaikh Al-Mujahid Abu Hamzah Al-Muhajir perlawanan dari
mujahidin semakin meningkat dan berlipat eskalasi-nya. Amerika bersama
sekutunya termasuk pemerintah murtad irak salah perhitungan, kematian Syaikh
Abu Mush’ab ternyata tidak melemahkan perlawanan Mujahidin, tapi justru sebaliknya
kematian Syaikh Abu Mush’ab telah menjadi sumbu baru dalam menyalakan api perlawanan
terhadap kaum kuffar dan kaum mutad di Irak.
Dalam
perjalanannya, Majelis Syuro Mujahidin semakin banyak menguasai daerah-daerah di
Irak. amerika beserta sekutunya dan pemerintah murtad Irak telah banyak meninggalkan
sebagian besar wilayah irak dan mereka hanya tinggal berkuasa di zona hijau [insya
Alloh akan menjadi zona kematian bagi mereka], tetapi sayang kejadian ini tidak
pernah diberitakan oleh media-media pemberitaan dari barat dan timur. Dengan
semakin banyaknya daerah yang di taklukkan dan dikuasai oleh Mujahidin dari
Majelis Syuro, maka umat islam Irak mulai menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada
Majelis yang penuh berkah ini, bahkan beberapa kelompok lainpun mulai bergabung
kepada Majelis ini, kelompok itu ialah; Jama’ah Al-Murobithin & Saroya
Anshor Ut-Tauhid Wa As-Sunnah, kemudian ada kelompok lainnya yakni Jundu
Us-Shohabah dan Jaisy Al-Fathihin yang beraliansi dengan Majelis Syuro tapi
mereka tidak meleburkan diri kepadanya.
Dengan
semakin luasnya daerah yang berhasil ditaklukan dan di kuasai oleh Majelis Syuro Mujahidin Irak, serta dukungan yang terus
berdatangan dari berbagai golongan umat Islam
di Irak, maka Pada tanggal 15 oktober 2006 bertepatan dengan 22 romadhon 1427 Hijriah, Majelis Syuro Mujahidin Irak bersama
dengan kelompok yang beraliansi dengan mereka
di tambah dengan Harokah Fursan Ul-Tauhid dan Jundu Millah Ibrohim serta berbagai kabilah dan suku di Irak seperti;
Al-Dulaim, Al-Jabbur, Al-Ubaid, Zuubaa, Qays, Azza,
Al-Tay, Al-Janabiyiin, Al-Halaliyiin, Al-Mushohada, Al-Dayniya, Bani Zayd, Al-Mujamaa’,
Bani Shommar, Inaza, Al-Suwaidah, Al-Nu’aim, Khazraj, Bani Al-Hiim, Al-Buhayrat,
Bani Hamdan, Al-Sa’adun, Al-Ghonim, Al-Sa’adiya, Al-Ma’awid, Al-Karabla, Al-Salman
dan Al-Qubaysat; memproklamirkan berdirinya DAULAH ISLAM IRAK, dengan wilayah meliputi Baghdad, Al-Anbar, Diyala,
Kirkuk, Sholahuddien, Ninawah, Babil dan Al-Wassat.
Dan diba’iat Asy-Syaikh Al-Mujahid Abu ‘Umar Abdulloh Ar-Rosyidi Al-Husaini
Al-Quroisyi Al-Baghdadi sebagai Amirul Mukminin DAULAH ISLAM IRAK.
Sedangkan susunan pemerintahan Daulah Islam Iraq
adalah sebagai berikut:
1. Amirul Mukminin : Abu Umar Al Bagdadi
2. Pembantu Amir Utama : Syaikh Abu Abdur Rahman Al Falahi
3. Menteri Perang : Abu Hamzah Al Muhajir
4. Menteri Dewan Syari’at : Syaikh Prof. Abu Ustman At Tamimi
5. Menteri Perhubungan Umum : Prof. Abu bakar Al juburi
6. Menteri Keamanan Umum : Prof. Abu Abdil Jabbar Al Janabi
7. Menteri Penerangan : Syaikh Abu Muhammad Al Masyahadani
8. menteri Urusan Syuhada’ dan Tawanan : Prof. Abu Abdil Qodir Al ‘Isyawi
9. Menteri Perminyakan : Ir. Abu Ahmad Al Janabi
10. Menteri Pertanian dan Perikanan : Prof. Musthafa Al A’roji
11. Menteri kesehatan : dr. Abu Abdillah Az Zaidi
Berikut ini kami petikkan salah satu ucapan bai’at dari kelompok-kelompok Jihad tadi atas Abu Umar Al Quroisy Al Husaini Al Bagdadi;”Saya katakan kepada amir dan syaikh kami yang tercinta: laksanakanlah apa yang Allah perintahkan di dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Sungguh demi Allah yang telah mengangkat langit tanpa tiang seandainya engkau membawa kami menyeberang lautan, pasti kami akan menyeberang bersamamu. Dan tidak ada seorangpun diantara kami yang tertinggal. Karena sejak hari ini kami adalah tentara-tentaramu yang gagah berani dan tulus. Maka bawalah kami mengarungi berbagai musibah dan mara bahaya apapun yang engkau inginkan, pasti tidak akan engkau dapatkan dari kami selain mendengar dan taat pada apa yang engkau katakan dan mentaati apa yang engkau perintahkan.”
1. Amirul Mukminin : Abu Umar Al Bagdadi
2. Pembantu Amir Utama : Syaikh Abu Abdur Rahman Al Falahi
3. Menteri Perang : Abu Hamzah Al Muhajir
4. Menteri Dewan Syari’at : Syaikh Prof. Abu Ustman At Tamimi
5. Menteri Perhubungan Umum : Prof. Abu bakar Al juburi
6. Menteri Keamanan Umum : Prof. Abu Abdil Jabbar Al Janabi
7. Menteri Penerangan : Syaikh Abu Muhammad Al Masyahadani
8. menteri Urusan Syuhada’ dan Tawanan : Prof. Abu Abdil Qodir Al ‘Isyawi
9. Menteri Perminyakan : Ir. Abu Ahmad Al Janabi
10. Menteri Pertanian dan Perikanan : Prof. Musthafa Al A’roji
11. Menteri kesehatan : dr. Abu Abdillah Az Zaidi
Berikut ini kami petikkan salah satu ucapan bai’at dari kelompok-kelompok Jihad tadi atas Abu Umar Al Quroisy Al Husaini Al Bagdadi;”Saya katakan kepada amir dan syaikh kami yang tercinta: laksanakanlah apa yang Allah perintahkan di dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Sungguh demi Allah yang telah mengangkat langit tanpa tiang seandainya engkau membawa kami menyeberang lautan, pasti kami akan menyeberang bersamamu. Dan tidak ada seorangpun diantara kami yang tertinggal. Karena sejak hari ini kami adalah tentara-tentaramu yang gagah berani dan tulus. Maka bawalah kami mengarungi berbagai musibah dan mara bahaya apapun yang engkau inginkan, pasti tidak akan engkau dapatkan dari kami selain mendengar dan taat pada apa yang engkau katakan dan mentaati apa yang engkau perintahkan.”
Sumber:
Naskah Proklamasi Daulah Islam Iraq, Judul asli I’lamul Anam Bi Miladi Daulatil Islam yang disusun oleh Dewan Syariah
Daulah Islam Iraq. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Al Qoidun Grup.