oleh
Abdullah Muhammad Mahmoud
Muassasah Dakwatul Haq Lie Dirosati wal Buhuts
Muassasah Dakwatul Haq Lie Dirosati wal Buhuts
Shoutussalam.com Sebuah langkah
sejarah telah mengejutkan kawan dan lawan setelah adanya deklarasi dari Amir
Daulah Islamiyah Iraq, Syaikh Abu Bakar al Hussaini al Quraisy al Baghdady
bahwa mujahidin Daulah Islamiyah adalah orang orang yang memerangi rezim Suriah
selama beberapa bulan terakhir ini dibawah bendera "Jabhatun Nusrah li Ahli Syam min Mujaahidin Syam
fie Saahatil Jihad" dan bahwasannya Jabhat al Nusrah merupakan
perpanjangan dan bagian dari Daulah Islam Iraq.
Jika kita mengamati sejak awal munculnya
Jabhat al Nusrah, pimpinan umum Jabhat al Nusrah "Abu Muhammad Al
Jaulany" diperkenalkan dengan istilah "Mas ul Am"
(pimpinan umum) bukan "Amir" seperti yang biasa digunakan oleh
kelompok Jihady, dan kini telah kita temukan alasannya.
Jabhatun Nusrah adalah Wajah Asli Al Qaidah yang
Dirusak oleh Media
Sebagaimana kita ketahui, Abu Muhammad al Jaulany merupakan salah satu
komandan di Daulah Islamiyah Iraq dan mendapatkan sokongan dari Daulah Islam
Iraq untuk bertempur melawan rezim Nushairiyah Bassar al Assad di Suriah yang telah membunuh banyak jiwa tak bersalah dan
tak berdaya.
Maka telah dijelaskan oleh amir Daulah Islamiyah Iraq, Syaikh Abu Bakar al
Baghdady bahwa alasan mereka menggunakan nama "Jabhat al Nusrah" dan
tidak menggunakan nama
resmi mereka "Daulah Islamiyah Iraq" adalah untuk memberi kesempatan
bagi rakyat Suriah untuk menyaksikan sendiri dan memberi penilaian terhadap apa
yang mereka saksikan dari akhlaq, adab, keberanian, dan kepahlawanan mujahidin Jabhat al Nusrah lepas dari image yang selama ini
telah dibangun oleh media sekuler dalam menggambarkan mujahidin al Qaidah.
Maka telah ditunjukkan ke seluruh dunia bahwa kepahlawanan mujahidin Jabhat
al Nusrah di Suriah adalah sebuah contoh tentang ketulusan, ketenangan dan
ketangkasan dalam pertempuran. Dan sungguh mereka telah menunjukkan perilaku
Islami yang menyertai mereka dan dalam pertempuran mereka untuk menegakkan
Daulah Islam.
Sungguh selama ini kita telah dicekoki propaganda media barat dan media
arab yang telah mendistorsi tentang metode perjuangan Al Qaidah selama lebih
dari 11 tahun hingga kita terbiasa dengan gambaran bahwa al Qaidah adalah
kelompok yang sering menumpahkan darah manusia tanpa hak dan tanpa pembenaran
dari segi syariah untuk menegakkan Daulah Islamiyah seperti yang selama ini
mereka serukan.
Maka Jabhatun Nusrah telah menunjukkan identitas asli dari al Qaidah dan
karakter para pemudanya ,karakter mujahid mujahidnya dalam medan pertempuran
dan penanganan administrasi serta hukum hukum syar i dan mengutamakan
kepentingan umat secara umum.
Kejeniusan Abu Bakar Ash Shidiq dan Kejeniusan cucu al
Hussain Abu Bakar
Mungkin banyak orang yang tidak tahu dahulu kala para Sahabat radhiyallahu’anhum tidak setuju ketika Khalifatu Rasulillah Abu
Bakar Ash Shidiq menyerukan perang melawan murtaddin dari kalangan orang orang
yang menolak membayar zakat hingga mereka berkata pada beliau "Wahai Abu
Bakar, tutuplah pintu rumahmu, dan tetaplah di rumahmu, beribadahlah kepada
Allah sampai datang keyakinan padamu -maksutnya kematian" Bahkan Umar al
Farouq termasuk yang menentang pendapat beliau !! dan Sahabat berpendapat bahwa
menghadapi para murtaddin dengan lembut adalah lebih baik daripada dunia ini
terguncang akibat kemunafikan dan kemurtadan. Dan umar berkata "wahai Abu
Bakar bersikap bijaklah pada manusia dan rangkullah mereka," Maka Abu
Bakar menjawab "Aku meminta pertolongan padamu dan engkau mengecewakanku? Akhbaru
fie jahiliyyah wa hiwaru fil Islam!! Sesungguhnya wahyu telah terputus, dan
agama telah sempurna, ataukah ia akan digerogoti sedang aku masih hidup?
Kemudian berkata Abu Bakar ash Shidiq : Demi Allah seandainya seluruh manusia
mengecewakanku maka aku akan memerangi mereka seorang diri !! Maka tersadarlah
hati para Sahabat radhiyallu anhum maka mereka memerangi murtaddin dan dengan
itulah Allah menjaga agamaNya.
Sungguh telah lahir deklarasi dari syaikh Abu Bakar al Baghdady cucu dari
Husain radhiyallahu anhu pada hari ini (Selasa,9/4/2013-red) atas
berdirinya Daulah Islamiyah Iraq dan Syam setelah pengamatan beliau dan musyawarah
sebagaimana disampaikan oleh syaikh al Baghdady didalam deklarasi bersatunya
Daulah Islamiyah Iraq dengan Jabhat al Nusrah di Syam dibawah satu daulah
"Daulah Islamiyah Iraq dan Syam" yang dengan itu menghapus nama
Daulah Islamiyah Iraq dan Jabhat al Nusrah.
Deklarasi ini mengejutkan banyak orang dan banyak yang mengatakan bahwa
deklarasi ini terburu buru, keliru dan berbahaya bagi proyek JIhad di Suriah
dan bahwasannya pengumuman ini datang pada waktu yang tidak tepat. Sebenarnya
justru inilah langkah brilian dalam sudut pandang deklarasi ini dan dia adalah
sebuah realisme yang melampaui realitas, bahkan seandainya seseorang sudah
memikirkannya sejak awal. !!
Kenapa Deklarasi Dilakukan dalam kondisi saat ini,
Bukan setelah rezim jatuh??
Bukan satu rahasia lagi bahwa konflik di Suriah tidak akan berakhir dalam
sehari semalam saja, bahkan jika Bassar al Assad terbunuh !
Disatu sisi, konflik Suriah ini berkaitan dengan eksistensi dan proyek
Syiah Iran di wilayah tersebut, maka mereka tidak akan dengan mudahnya menyerah
mengingat nilai strategis Suriah. Begitu juga Rusia tidak akan begitu saja rela
kehilangan pengaruh mereka di mata dunia setelah mereka mulai kehilangan negara
sekutu mereka di Timur Tengah, dimulai dengan tumbangnya rezim Iraq paska
invasi AS hingga revolusi Libya hingga tidak menyisakan satu pun wilayah bagi
mereka kecuali Suriah.
Dan di sisi lain, telah diketahui bahwa AS dan Barat memiliki
kepentingan untuk mencegah berdirinya Negara Islam di wilayah tersebut guna
melindungi kepentingan negara Israel atas perbatasannya. Pihak ketiga adalah
rezim nasionalis Arab terutama negara teluk dan Jordan bahwa mereka tidak akan
mendukung kesuksesan sempurna pada revolusi di manapun karena takut akan
menjalar ke negara mereka. Maka dari itu, tidak mengherankan jika Jordan
merangkul beberapa kelompok Suriah dan melatih mereka dengan kaki tangan
Amerika untuk melindungi perbatasan Israel - sebagaimana mereka telah umumkan
secara terbuka !!- Hingga saat ini telah dibentuk kelompok kelompok bersenjata
yang dipersenjatai Amerika dan Barat dengan ikatan kesetiaan pada kepentingan
mereka terkait dengan masa depan Suriah.
Apakah Rezim al Assad akan segera Jatuh ?
Tidak ada yang bisa memastikan apakah rezim al Assad akan segera tumbang
atau dalam hitungan bulan atau bahkan dalam hitungan tahun !!
Hal ini dikarenakan secara realistis akan muncul dua kubu, satu kubu pro
rezim menghendaki pengendalian situasi dan kubu anti rezim menghendaki
kemerdekaan. Diperkirakan konflik antara dua kubu tersebut akan terus
berkelanjutan hingga keduanya saling menyerang, menumpahkan darah dan bahkan
saling menyerang wilayah masing masing.
Konflik yang berkobar di Suriah saat ini memliki banyak kesamaan dengan
yang terjadi di Iraq beberapa tahun terakhir ini, dimana rezim boneka yang
direstui oleh Iran dan Amerika tidak dapat mengatasi perlawanan dari kelompok
seperti Daulah Islam Iraq yang didirikan pada tahun 2006 pada waktu pendudukan
Amerika diambang kekalahan sebagaimana pengakuan salah seorang Amerika.
Maka sungguh deklarasi transisi menuju Daulah Islamiyah Iraq pada waktu
itu dilakukan untuk menghadapi terulangnya tragedi sejarah yang selama ini
terjadi
.
Mujahidin Daulah Islam Iraq memberikan pengorbanan dan membebaskan bangsa
dari penjajah dan antek anteknya dan kemudian terbentuklah pemerintahan boneka
yang dibentuk untuk memuaskan kepetingan Barat. Mujahidin yang tidak
menghendaki hal ini terjadi berusaha memotong agar skenario semacam ini tidak
terjadi setelah semua yang mereka korbankan.
Satu hal yang diluar perhitungan mereka adalah sifat "Hasad" dari
kelompok milisi dan perlawanan lainnya yang menolak untuk bergabung dengan
mereka dibawah Daulah Islamiyah Iraq bersama-sama setelah sebelumnya mereka berjihad dan berjuang untuk tegaknya Daulah
tersebut.
Mereka kemudian menanggalkan senjata dari peperangan melawan pendudukan
Amerika dengan bergabung dengan "Dewan Pemulihan" (shahwat) yang
melanggengkan pendudukan Amerika di negara tersebut. Hal ini menjadikan
Daulah Islamiyah Iraq musti menghadapi tiga kekuatan sekaligus lewat koalisi
Amerika, Rezim Syiah Rafidhah dan Dewan Pemulihan yang berbahaya. (tentang
tajribah di Iraq lebih lengkap bisa dibaca di artikel Segiempat Rafidhah
-pent)
Satu hal yang mengesankan adalah meskipun ujian berat melanda Daulah Islam
Iraq mereka tetap menunjukkan konsistensi dan eksistensi dalam mengusung Jihad
ketika Jamaah Jihad yang sebelumnya ikut angkat senjata, bergabung dengan dewan kebangkitan (Shahwat), hingga akhirnya saat ini kelompok Ahlus Sunnah berdiri memekikkan revolusi
untuk menghadapi realita suram dari proses politik dan dewan kebangkitan dalam
menghadapi pemerintah Syiah yang sering mengabaikan hak hak ahlu sunnah.
Dan hari ini tidak didapati di wilayah Iraq kekuatan real dari ahlus Sunnah
seperti yang ada pada Daulah Islam Iraq yang seandainya semua kelompok Jamaah
tersebut bergabung sejak awal, akan tetapi kelompok-kelompok tersebut memilih pilihan lain yang mengakibatkan realita
mengenaskan seperti sekarang.
Dan apa yang terjadi di Iraq hari ini adalah apa yang diinginkan oleh
Amerika, Barat dan Antek-anteknya di
wilayah tersebut untuk diterapkan di Suriah sebelum dan setelah tumbangnya
rezim al Assad. Dan karena alasan inilah kemudian muncul deklarasi dadakan dan
strategis dari Daulah Islam Iraq utuk meleburkan diri mereka dengan
perpanjangan tangan mereka Jabhat al Nusrah menjadi satu entitas "Daulah
Islamiyah Iraq dan Syam" dalam sebuah langkah bersejarah mengambil
istifadah dari pelajaran berdarah dan pengalaman realita politik dan fakta selama
ini.
Dalam pandangan saya Daulah Islamiyah Iraq adalah pengecualian dari
revolusi musim semi di dunia Arab di Tunisia, Mesir dan Libia sebagai model
terdistorsi dari cita-cita perjuangan
Islami yang berjuang untuknya jamaah-jamaah Islam
dan selalu memimpikan saat ketika mereka bisa menegakkan Daulah Islam melalui
revolusi yang menghasilkan pengulangan rezim lama dengan wajah baru.
Sebagaimana yang terjadi di Tunisia yang saat ini membungkam semua yang
berkaitan dengan Islam baik itu dalam hal perundang-undangan maupun di dalam pemerintahan !! Di Libya sekutu barat muncul untuk
memimpin negara dan menggantikan peran rakyat libya dan para mujahidin dengan
orang-orang baru !!
Di Mesir umat Islam kehilangan revolusinya dan kehilangan cita-cita Islami
dikarenakan permainan Demokrasi yang hanya menghasilkan produk yang direstui
oleh Barat, tidak pada hal-hal yang tidak disukai oleh mereka seperti tegaknya
negara Islam meskipun telah menguasai 70% anggota parlemen !!
Daulah Islam Iraq menyadari hal tersebut dan menyadari bahwa skenario yang
muncul setelah jatuhnya rezim al Assad tidak akan keluar dari tiga model
tersebut bahkan akan lebih rumit lagi mengingat sensitivitas kondisi geografis
dan agamis di Suriah. Dan Daulah Islam Iraq menyadari bahwa Kataib, Majmuah, dan
Front Mujahidin dan di dalam Jaisyul Hur (Free Syrian Armies, FSA) menyatakan
bahwa tujuan mereka mendirikan daulah Islam tidak akan terwujud lewat perantara
Demokrasi dan akan membiaskan antara mereka dengan tujuan mereka.
Daulah Islam Iraq menyadari bahaya dari menerima realiti hari ini dimana
batas-batas negara
yang ditetapkan oleh negara-negara Arab
yang menjadikan mujahidin terjebak oleh batas-batas tersebut. Maka merupakan sebuah langkah berani ketika mereka
mengumumkan berdirinya Daulah Islam Iraq dan Syam untuk menjadikan kedua
wilayah tersebut bisa saling membantu satu dengan yang lainnya. Terutama dengan
adanya inkubasi serta infiltrasi dengan kedok
kerukunan antar agama, madzhab dan golongan yang tidak lain hanya melahirkan
penindasan dan ketidakadilan dari pemerintah yang berkuasa.
Sungguh orang-orang telah
melihat pada Jabhat al Nusrah di Suriah sebuah teladan dan interaksi yang baik
dan ramah, mencegah
adanya kemungkinan-kemungkinan
kerusakan yang dilakukan oleh Mujahidin tersebut pada masyarakat yang telah
menceritakan bagaimana mereka berinteraksi dan langkah-langkah mereka dalam menyelesaikan masalah.
Apakah Deklarasi Daulah Islam Sebuah Ejekan Belaka??
Ketika sebuah pemerintah mengumumkan presidennya tidak bisa memasuki
wilayah Suriah tidak muncul padanya keberatan dari para penentang hingga
seandainya presiden mereka bukanlah warga negara Suriah dan tidak mengetahui
sedikitpun tentang suriah dan tidak pula dikenal oleh masyarakat suriah! Akan
tetapi (mengapa) mereka
menentang deklarasi Daulah Islamiyah !
Dan apabila diumumkan bahwa di Palestina sekarang sedang berada dibawah
penjajahan suatu negara mereka tidak keberatan dengan hal tersebut dan apabila diumumkan
bahwa pemerintah otoritas sedang berada dalam penjajahan tak ada satupun dari
mereka yang protes, dan apabila muncul dua pemerintahan yang saling bersaing
tidak satupun dari mereka yang keberatan ! Akan tetapi ketika dideklarasikan
Daulah Islamiyah di atas wilayah yang mujahidin berkuasa atasnya dan
menegakkan didalamnya lembaga independen dan lembaga Syari'ah yang berkuasa
secara penuh maka ini dianggap sebagai sebuah ejekan belaka.
Semua orang menyeru pada persatuan dan kesatuan dan mengangkat syiar
tersebut maka mengapa ketika tegak sebuah persatuan yang nampak secara nyata,
kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari mereka masih terjebak dengan kelompok
dan batasan batasan wilayah yang ironisnya mereka menerima hal-hal tersebut!!
Daulah Islamiyah dan kelompok Jihad yang
lain
Ikatan alamiah antara Daulah Islamiyah yang telah dideklarasikan dan Jamaah
Jihad yang lain serta Jaisyul Huur ini adalah hal yang paling
dikhawatirkan sebagian kalangan, meskipun kenyataannya tidak perlu terlalu
dikhawatirkan karena bersatunya front-front ini -
kecuali beberapa yang tidak disebutkan- diumumkan secara terbuka, pimpinan dan para pejuang mereka menyatakan bahwa
tujuan mereka adalah mendirikan Daulah Islamiyah yang diatur dengan syariat.
Maka deklarasi daulah Islamiyah ini memberikan kemudahan untuk mencapai tujuan
mereka, semua jamaah ini bekerjasama dengan Jabhat al Nusarah dalam Jihad dan
peperangan melawan rezim dan mereka telah saling mengetahui akhlaq dan muruah
masing-masing.
Hingga seluruh jamaah ini telah bekerjasama dengan Jabhatun Nusrah dalam
mengelola wilayah yang telah dibebaskan dan pendekatan mereka terlihat dicintai
oleh masyarakat maka tidak ada ketakutan dalam hal itu.