Jumat, 18 Oktober 2013

Momen Brilian Deklarasi Daulah Islamiyah Iraq dan Syam






oleh Abdullah Muhammad Mahmoud
Muassasah Dakwatul Haq Lie Dirosati wal Buhuts

Shoutussalam.com Sebuah langkah sejarah telah mengejutkan kawan dan lawan setelah adanya deklarasi dari Amir Daulah Islamiyah Iraq, Syaikh Abu Bakar al Hussaini al Quraisy al Baghdady bahwa mujahidin Daulah Islamiyah adalah orang orang yang memerangi rezim Suriah selama beberapa bulan terakhir ini dibawah bendera "Jabhatun Nusrah li Ahli Syam min Mujaahidin Syam fie Saahatil Jihad" dan bahwasannya Jabhat al Nusrah merupakan perpanjangan dan bagian dari Daulah Islam Iraq.

Jika kita mengamati sejak awal munculnya Jabhat al Nusrah, pimpinan umum Jabhat al Nusrah "Abu Muhammad Al Jaulany"  diperkenalkan dengan istilah "Mas ul Am" (pimpinan umum) bukan "Amir" seperti yang biasa digunakan oleh kelompok Jihady, dan kini telah kita temukan alasannya.
 
Jabhatun Nusrah adalah Wajah Asli Al Qaidah yang Dirusak oleh Media

Sebagaimana kita ketahui, Abu Muhammad al Jaulany merupakan salah satu komandan di Daulah Islamiyah Iraq dan mendapatkan sokongan dari Daulah Islam Iraq untuk bertempur melawan rezim Nushairiyah Bassar al Assad di Suriah yang telah membunuh banyak jiwa tak bersalah dan tak berdaya.

Maka telah dijelaskan oleh amir Daulah Islamiyah Iraq, Syaikh Abu Bakar al Baghdady bahwa alasan mereka menggunakan nama "Jabhat al Nusrah" dan tidak menggunakan nama resmi mereka "Daulah Islamiyah Iraq" adalah untuk memberi kesempatan bagi rakyat Suriah untuk menyaksikan sendiri dan memberi penilaian terhadap apa yang mereka saksikan dari akhlaq, adab, keberanian, dan kepahlawanan mujahidin Jabhat al Nusrah lepas dari image yang selama ini telah dibangun oleh media sekuler dalam menggambarkan mujahidin al Qaidah.

Maka telah ditunjukkan ke seluruh dunia bahwa kepahlawanan mujahidin Jabhat al Nusrah di Suriah adalah sebuah contoh tentang ketulusan, ketenangan dan ketangkasan dalam pertempuran. Dan sungguh mereka telah menunjukkan perilaku Islami yang menyertai mereka dan dalam pertempuran mereka untuk menegakkan Daulah Islam.

Sungguh selama ini kita telah dicekoki propaganda media barat dan media arab yang telah mendistorsi tentang metode perjuangan Al Qaidah selama lebih dari 11 tahun hingga kita terbiasa dengan gambaran bahwa al Qaidah adalah kelompok yang sering menumpahkan darah manusia tanpa hak dan tanpa pembenaran dari segi syariah untuk menegakkan Daulah Islamiyah seperti yang selama ini mereka serukan.

Maka Jabhatun Nusrah telah menunjukkan identitas asli dari al Qaidah dan karakter para pemudanya ,karakter mujahid mujahidnya dalam medan pertempuran dan penanganan administrasi serta hukum hukum syar i dan mengutamakan kepentingan umat secara umum.

Kejeniusan Abu Bakar Ash Shidiq dan Kejeniusan cucu al Hussain Abu Bakar

Mungkin banyak orang yang tidak tahu dahulu kala para Sahabat radhiyallahuanhum tidak setuju ketika Khalifatu Rasulillah Abu Bakar Ash Shidiq menyerukan perang melawan murtaddin dari kalangan orang orang yang menolak membayar zakat hingga mereka berkata pada beliau "Wahai Abu Bakar, tutuplah pintu rumahmu, dan tetaplah di rumahmu, beribadahlah kepada Allah sampai datang keyakinan padamu -maksutnya kematian" Bahkan Umar al Farouq termasuk yang menentang pendapat beliau !! dan Sahabat berpendapat bahwa menghadapi para murtaddin dengan lembut adalah lebih baik daripada dunia ini terguncang akibat kemunafikan dan kemurtadan. Dan umar berkata "wahai Abu Bakar bersikap bijaklah pada manusia dan rangkullah mereka," Maka Abu Bakar menjawab "Aku meminta pertolongan padamu dan engkau mengecewakanku? Akhbaru fie jahiliyyah wa hiwaru fil Islam!! Sesungguhnya wahyu telah terputus, dan agama telah sempurna, ataukah ia akan digerogoti sedang aku masih hidup? Kemudian berkata Abu Bakar ash Shidiq : Demi Allah seandainya seluruh manusia mengecewakanku maka aku akan memerangi mereka seorang diri !! Maka tersadarlah hati para Sahabat radhiyallu anhum maka mereka memerangi murtaddin dan dengan itulah Allah menjaga agamaNya.

Sungguh telah lahir deklarasi dari syaikh Abu Bakar al Baghdady cucu dari Husain radhiyallahu anhu pada hari ini (Selasa,9/4/2013-red) atas berdirinya Daulah Islamiyah Iraq dan Syam setelah pengamatan beliau dan musyawarah sebagaimana disampaikan oleh syaikh al Baghdady didalam deklarasi bersatunya Daulah Islamiyah Iraq dengan Jabhat al Nusrah di Syam dibawah satu daulah "Daulah Islamiyah Iraq dan Syam" yang dengan itu menghapus nama Daulah Islamiyah Iraq dan Jabhat al Nusrah.

Deklarasi ini mengejutkan banyak orang dan banyak yang mengatakan bahwa deklarasi ini terburu buru, keliru dan berbahaya bagi proyek JIhad di Suriah dan bahwasannya pengumuman ini datang pada waktu yang tidak tepat. Sebenarnya justru inilah langkah brilian dalam sudut pandang deklarasi ini dan dia adalah sebuah realisme yang melampaui realitas, bahkan seandainya seseorang sudah memikirkannya sejak awal. !!

Kenapa Deklarasi Dilakukan dalam kondisi saat ini, Bukan setelah rezim jatuh??

Bukan satu rahasia lagi bahwa konflik di Suriah tidak akan berakhir dalam sehari semalam saja, bahkan jika Bassar al Assad terbunuh !

Disatu sisi, konflik Suriah ini berkaitan dengan eksistensi dan proyek Syiah Iran di wilayah tersebut, maka mereka tidak akan dengan mudahnya menyerah mengingat nilai strategis Suriah. Begitu juga Rusia tidak akan begitu saja rela kehilangan pengaruh mereka di mata dunia setelah mereka mulai kehilangan negara sekutu mereka di Timur Tengah, dimulai dengan tumbangnya rezim Iraq paska invasi AS hingga revolusi Libya hingga tidak menyisakan satu pun wilayah bagi mereka kecuali Suriah.

Dan di sisi lain, telah diketahui bahwa AS dan Barat memiliki kepentingan untuk mencegah berdirinya Negara Islam di wilayah tersebut guna melindungi kepentingan negara Israel atas perbatasannya. Pihak ketiga adalah rezim nasionalis Arab terutama negara teluk dan Jordan bahwa mereka tidak akan mendukung kesuksesan sempurna pada revolusi di manapun karena takut akan menjalar ke negara mereka. Maka dari itu, tidak mengherankan jika Jordan merangkul beberapa kelompok Suriah dan melatih mereka dengan kaki tangan Amerika untuk melindungi perbatasan Israel - sebagaimana mereka telah umumkan secara terbuka !!- Hingga saat ini telah dibentuk kelompok kelompok bersenjata yang dipersenjatai Amerika dan Barat dengan ikatan kesetiaan pada kepentingan mereka terkait dengan masa depan Suriah.

Apakah Rezim al Assad akan segera Jatuh ?

Tidak ada yang bisa memastikan apakah rezim al Assad akan segera tumbang atau dalam hitungan bulan atau bahkan dalam hitungan tahun !!

Hal ini dikarenakan secara realistis akan muncul dua kubu, satu kubu pro rezim menghendaki pengendalian situasi dan kubu anti rezim menghendaki kemerdekaan. Diperkirakan konflik antara dua kubu tersebut akan terus berkelanjutan hingga keduanya saling menyerang, menumpahkan darah dan bahkan saling menyerang wilayah masing masing.

Konflik yang berkobar di Suriah saat ini memliki banyak kesamaan dengan yang terjadi di Iraq beberapa tahun terakhir ini, dimana rezim boneka yang direstui oleh Iran dan Amerika tidak dapat mengatasi perlawanan dari kelompok seperti Daulah Islam Iraq yang didirikan pada tahun 2006 pada waktu pendudukan Amerika diambang kekalahan sebagaimana pengakuan salah seorang Amerika.  Maka sungguh deklarasi transisi menuju Daulah Islamiyah Iraq pada waktu itu dilakukan untuk menghadapi terulangnya tragedi sejarah yang selama ini terjadi
.
Mujahidin Daulah Islam Iraq memberikan pengorbanan dan membebaskan bangsa dari penjajah dan antek anteknya dan kemudian terbentuklah pemerintahan boneka yang dibentuk untuk memuaskan kepetingan Barat.  Mujahidin yang tidak menghendaki hal ini terjadi berusaha memotong agar skenario semacam ini tidak terjadi setelah semua yang mereka korbankan.

Satu hal yang diluar perhitungan mereka adalah sifat "Hasad" dari kelompok milisi dan perlawanan lainnya yang menolak untuk bergabung dengan mereka dibawah Daulah Islamiyah Iraq bersama-sama setelah sebelumnya mereka berjihad dan berjuang untuk tegaknya Daulah tersebut.

Mereka kemudian menanggalkan senjata dari peperangan melawan pendudukan Amerika dengan bergabung dengan "Dewan Pemulihan" (shahwat) yang melanggengkan pendudukan Amerika di negara tersebut.  Hal ini menjadikan Daulah Islamiyah Iraq musti menghadapi tiga kekuatan sekaligus lewat koalisi Amerika, Rezim Syiah Rafidhah dan Dewan Pemulihan yang berbahaya. (tentang tajribah di Iraq lebih lengkap bisa dibaca di artikel Segiempat Rafidhah -pent)

Satu hal yang mengesankan adalah meskipun ujian berat melanda Daulah Islam Iraq mereka tetap menunjukkan konsistensi dan eksistensi dalam mengusung Jihad ketika Jamaah Jihad yang sebelumnya ikut angkat senjata, bergabung dengan dewan kebangkitan (Shahwat), hingga akhirnya saat ini kelompok Ahlus Sunnah berdiri memekikkan revolusi untuk menghadapi realita suram dari proses politik dan dewan kebangkitan dalam menghadapi pemerintah Syiah yang sering mengabaikan hak hak ahlu sunnah.

Dan hari ini tidak didapati di wilayah Iraq kekuatan real dari ahlus Sunnah seperti yang ada pada Daulah Islam Iraq yang seandainya semua kelompok Jamaah tersebut bergabung sejak awal, akan tetapi kelompok-kelompok tersebut memilih pilihan lain yang mengakibatkan realita mengenaskan seperti sekarang.

Dan apa yang terjadi di Iraq hari ini adalah apa yang diinginkan oleh Amerika, Barat dan Antek-anteknya di wilayah tersebut untuk diterapkan di Suriah sebelum dan setelah tumbangnya rezim al Assad. Dan karena alasan inilah kemudian muncul deklarasi dadakan dan strategis dari Daulah Islam Iraq  utuk meleburkan diri mereka dengan perpanjangan tangan mereka Jabhat al Nusrah menjadi satu entitas "Daulah Islamiyah Iraq dan Syam" dalam sebuah langkah bersejarah mengambil istifadah dari pelajaran berdarah dan pengalaman realita politik dan fakta selama ini.

Dalam pandangan saya Daulah Islamiyah Iraq adalah pengecualian dari revolusi musim semi di dunia Arab di Tunisia, Mesir dan Libia sebagai model terdistorsi dari cita-cita perjuangan Islami yang berjuang untuknya jamaah-jamaah Islam dan selalu memimpikan saat ketika mereka bisa menegakkan Daulah Islam melalui revolusi yang menghasilkan pengulangan rezim lama dengan wajah baru. Sebagaimana yang terjadi di Tunisia yang saat ini membungkam semua yang berkaitan dengan Islam baik itu dalam hal perundang-undangan maupun di dalam pemerintahan !! Di Libya sekutu barat muncul untuk memimpin negara dan menggantikan peran rakyat libya dan para mujahidin dengan orang-orang baru !! Di Mesir umat Islam kehilangan revolusinya dan kehilangan cita-cita Islami dikarenakan permainan Demokrasi yang hanya menghasilkan produk yang direstui oleh Barat, tidak pada hal-hal yang tidak disukai oleh mereka seperti tegaknya negara Islam meskipun telah menguasai 70% anggota parlemen !!

Daulah Islam Iraq menyadari hal tersebut dan menyadari bahwa skenario yang muncul setelah jatuhnya rezim al Assad tidak akan keluar dari tiga model tersebut bahkan akan lebih rumit lagi mengingat sensitivitas kondisi geografis dan agamis di Suriah. Dan Daulah Islam Iraq menyadari bahwa Kataib, Majmuah, dan Front Mujahidin dan di dalam Jaisyul Hur (Free Syrian Armies, FSA) menyatakan bahwa tujuan mereka mendirikan daulah Islam tidak akan terwujud lewat perantara Demokrasi dan akan membiaskan antara mereka dengan tujuan mereka.

Daulah Islam Iraq menyadari bahaya dari menerima realiti hari ini dimana batas-batas negara yang ditetapkan oleh negara-negara Arab yang menjadikan mujahidin terjebak oleh batas-batas tersebut.  Maka merupakan sebuah langkah berani ketika mereka mengumumkan berdirinya Daulah Islam Iraq dan Syam untuk menjadikan kedua wilayah tersebut bisa saling membantu satu dengan yang lainnya. Terutama dengan adanya inkubasi serta infiltrasi dengan kedok kerukunan antar agama, madzhab dan golongan yang tidak lain hanya melahirkan penindasan dan ketidakadilan dari pemerintah yang berkuasa.

Sungguh orang-orang telah melihat pada Jabhat al Nusrah di Suriah sebuah teladan dan interaksi yang baik dan ramah, mencegah adanya kemungkinan-kemungkinan kerusakan yang dilakukan oleh Mujahidin tersebut pada masyarakat yang telah menceritakan bagaimana mereka berinteraksi dan langkah-langkah mereka dalam menyelesaikan masalah.

Apakah Deklarasi Daulah Islam Sebuah Ejekan Belaka??

Ketika sebuah pemerintah mengumumkan presidennya tidak bisa memasuki wilayah Suriah tidak muncul padanya keberatan dari para penentang hingga seandainya presiden mereka bukanlah warga negara Suriah dan tidak mengetahui sedikitpun tentang suriah dan tidak pula dikenal oleh masyarakat suriah! Akan tetapi (mengapa) mereka menentang deklarasi Daulah Islamiyah !

Dan apabila diumumkan bahwa di Palestina sekarang sedang berada dibawah penjajahan suatu negara mereka tidak keberatan dengan hal tersebut dan apabila diumumkan bahwa pemerintah otoritas sedang berada dalam penjajahan tak ada satupun dari mereka yang protes, dan apabila muncul dua pemerintahan yang saling bersaing tidak satupun dari mereka yang keberatan ! Akan tetapi ketika dideklarasikan Daulah Islamiyah di atas wilayah yang mujahidin berkuasa atasnya  dan menegakkan didalamnya lembaga independen dan lembaga Syari'ah yang berkuasa secara penuh maka ini dianggap sebagai sebuah ejekan belaka.

Semua orang menyeru pada persatuan dan kesatuan dan mengangkat syiar tersebut maka mengapa ketika tegak sebuah persatuan yang nampak secara nyata, kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari mereka masih terjebak dengan kelompok dan batasan batasan wilayah yang ironisnya mereka menerima hal-hal tersebut!!

Daulah Islamiyah dan kelompok Jihad yang lain

Ikatan alamiah antara Daulah Islamiyah yang telah dideklarasikan dan Jamaah Jihad yang lain serta Jaisyul Huur  ini adalah hal yang paling dikhawatirkan sebagian kalangan, meskipun kenyataannya tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena bersatunya front-front ini - kecuali beberapa yang tidak disebutkan- diumumkan secara terbuka, pimpinan dan para pejuang mereka menyatakan bahwa tujuan mereka adalah mendirikan Daulah Islamiyah yang diatur dengan syariat. Maka deklarasi daulah Islamiyah ini memberikan kemudahan untuk mencapai tujuan mereka, semua jamaah ini bekerjasama dengan Jabhat al Nusarah dalam Jihad dan peperangan melawan rezim dan mereka telah saling mengetahui akhlaq dan muruah masing-masing.

Hingga seluruh jamaah ini telah bekerjasama dengan Jabhatun Nusrah dalam mengelola wilayah yang telah dibebaskan dan pendekatan mereka terlihat dicintai oleh masyarakat maka tidak ada ketakutan dalam hal itu.

Kerjasama diantara jamaah Jihad dibangun dan untuk tujuan yang satu, dan Jamaah-jamaah mujahidin ini telah belajar dengan baik bahwa jalan Demokrasi yang dimaksudkan pada mereka tidak akan membawa mereka menuju penegakan Daulah Islamiyah sebagaimana mereka saksikan permisalan yang ada dihadapan mereka seperti di Tunisia, Mesir, dan Libya. Bisa dipastikan bahwa rakyat Suriah yang telah menunjukkan tanda-tanda kesabaran, ketahanan, ketetapan dan tsabat  tidak akan membahayakan mereka setelah mereka bertahan dari ancaman Amerika dan menjadikan Amerika lebih takut lagi daripada sebelumnya. (last)